Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
No Result
View All Result
Home Belajar

Belajar Web Development dari Nol untuk Pemula: Panduan Lengkap dan Mudah Dimengerti

Seraphina Blackwood by Seraphina Blackwood
March 14, 2025
in Belajar, Development, Panduan, Pemula, Website
0
Share on FacebookShare on Twitter

Apakah kamu tertarik untuk terjun ke dunia teknologi dan membuat website sendiri? Jika iya, selamat! Kamu berada di tempat yang tepat. Panduan ini akan membantumu belajar web development dari nol untuk pemula, bahkan jika kamu tidak memiliki latar belakang teknis sama sekali. Kita akan membahas semua yang perlu kamu ketahui, mulai dari dasar-dasar hingga tips dan trik untuk sukses. Mari kita mulai!

1. Apa Itu Web Development dan Mengapa Kamu Harus Belajar?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang belajar web development, mari kita pahami dulu apa sebenarnya web development itu. Secara sederhana, web development adalah proses membuat dan memelihara website. Ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari desain tampilan (frontend) hingga logika di balik layar (backend) dan pengelolaan database.

Mengapa kamu harus belajar web development? Ada banyak alasan yang menarik:

  • Peluang Karir yang Luas: Permintaan untuk web developer sangat tinggi dan terus meningkat. Hampir setiap bisnis membutuhkan kehadiran online, sehingga selalu ada lowongan pekerjaan untuk web developer.
  • Kreativitas Tanpa Batas: Web development memungkinkanmu untuk mewujudkan ide-ide kreatifmu menjadi website yang interaktif dan bermanfaat.
  • Fleksibilitas: Kamu bisa bekerja sebagai freelancer, remote worker, atau bahkan membangun bisnis startup sendiri.
  • Gaji yang Menjanjikan: Profesi web developer menawarkan gaji yang sangat kompetitif, terutama jika kamu memiliki keterampilan yang dicari.
  • Meningkatkan Kemampuan Problem Solving: Web development melatih kemampuanmu untuk memecahkan masalah dan berpikir logis.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita mulai perjalananmu dalam belajar web development dari nol!

Related Post

Hosting Gratis untuk Belajar Web Development: Pilihan Terbaik untuk Pemula

June 23, 2025

Package Laravel Terbaik untuk Development Cepat: Rekomendasi 2024

June 22, 2025

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Tutorial Praktis untuk Pemula

June 22, 2025

Komponen Blade Laravel yang Sering Digunakan: Meningkatkan Produktivitas Development

June 21, 2025

2. Memahami Dasar-Dasar Web Development: HTML, CSS, dan JavaScript

Tiga pilar utama dalam belajar web development untuk pemula adalah HTML, CSS, dan JavaScript. Ketiganya bekerja sama untuk menciptakan website yang fungsional dan menarik.

  • HTML (HyperText Markup Language): Ini adalah tulang punggung website. HTML digunakan untuk menyusun struktur konten, seperti teks, gambar, video, dan elemen-elemen lainnya. Bayangkan HTML sebagai kerangka rumah.
  • CSS (Cascading Style Sheets): CSS digunakan untuk mengatur tampilan website, seperti warna, font, layout, dan responsivitas. CSS membuat website terlihat menarik dan profesional. Bayangkan CSS sebagai cat, perabotan, dan dekorasi rumah.
  • JavaScript: JavaScript menambahkan interaktivitas ke website. Dengan JavaScript, kamu bisa membuat animasi, validasi form, dan fitur-fitur dinamis lainnya. Bayangkan JavaScript sebagai listrik yang membuat rumah berfungsi.

Tanpa ketiga bahasa ini, website akan menjadi membosankan dan tidak interaktif. Jadi, pahami dasar-dasarnya terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh. Banyak sumber daya online gratis yang bisa kamu manfaatkan untuk belajar HTML, CSS, dan JavaScript dasar. Contohnya:

  • MDN Web Docs: Dokumentasi lengkap dari Mozilla Developer Network.
  • freeCodeCamp: Platform belajar coding interaktif dengan kurikulum yang terstruktur.
  • Codecademy: Platform belajar coding dengan latihan langsung dan feedback instan.

3. Memilih IDE (Integrated Development Environment) yang Tepat

IDE adalah software yang digunakan untuk menulis, menguji, dan debug kode. Memilih IDE yang tepat akan sangat membantumu dalam proses belajar web development. Beberapa IDE populer di kalangan developer adalah:

  • Visual Studio Code (VS Code): IDE gratis dan open-source yang sangat populer. VS Code memiliki banyak ekstensi yang bisa meningkatkan produktivitasmu.
  • Sublime Text: Editor teks yang ringan dan cepat. Sublime Text memiliki banyak fitur yang berguna untuk coding.
  • Atom: IDE open-source yang dikembangkan oleh GitHub. Atom bisa dikustomisasi dengan berbagai paket.
  • WebStorm: IDE berbayar dari JetBrains yang dirancang khusus untuk web development. WebStorm memiliki fitur-fitur canggih seperti auto-completion, refactoring, dan debugging.

Pilihlah IDE yang sesuai dengan preferensimu dan kebutuhanmu. Visual Studio Code adalah pilihan yang sangat baik untuk pemula dalam web development karena gratis, mudah digunakan, dan memiliki komunitas yang besar.

4. Frontend Development: Membangun Tampilan Website yang Menarik

Frontend development fokus pada bagian website yang dilihat dan berinteraksi langsung dengan pengguna. Seorang frontend developer bertanggung jawab untuk memastikan tampilan website menarik, responsif, dan mudah digunakan. Setelah kamu menguasai HTML, CSS, dan JavaScript dasar, kamu bisa mulai mempelajari framework dan library frontend seperti:

  • React: Library JavaScript yang populer untuk membangun user interface (UI) yang dinamis. React banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook dan Instagram.
  • Angular: Framework JavaScript yang komprehensif untuk membangun aplikasi web yang kompleks. Angular dikembangkan oleh Google.
  • Vue.js: Framework JavaScript yang progresif dan mudah dipelajari. Vue.js cocok untuk membangun aplikasi web skala kecil hingga menengah.

Memilih framework atau library yang tepat tergantung pada kebutuhan proyekmu dan preferensi pribadimu. React, Angular, dan Vue.js adalah pilihan yang baik untuk pemula yang ingin belajar frontend development.

Selain framework dan library, penting juga untuk memahami konsep-konsep seperti:

  • Responsive Design: Membuat website yang bisa beradaptasi dengan berbagai ukuran layar, dari desktop hingga mobile.
  • UI/UX Design: Merancang user interface yang menarik dan user experience yang menyenangkan.
  • Accessibility: Memastikan website bisa diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas.

5. Backend Development: Membangun Logika di Balik Layar

Backend development fokus pada bagian website yang tidak dilihat langsung oleh pengguna. Seorang backend developer bertanggung jawab untuk membangun logika di balik layar, mengelola database, dan memastikan website berfungsi dengan benar. Ada banyak bahasa pemrograman dan framework yang bisa digunakan untuk backend development, di antaranya:

  • Node.js: Runtime environment JavaScript yang memungkinkanmu untuk menjalankan JavaScript di server. Node.js sangat populer karena menggunakan bahasa yang sama dengan frontend development.
  • Python (dengan Django atau Flask): Python adalah bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan memiliki banyak framework web yang kuat, seperti Django dan Flask.
  • PHP (dengan Laravel atau Symfony): PHP adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk membangun website dinamis. Laravel dan Symfony adalah framework PHP yang populer.
  • Java (dengan Spring Boot): Java adalah bahasa pemrograman yang powerful dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi enterprise. Spring Boot adalah framework Java yang memudahkan pengembangan aplikasi web.

Pilihlah bahasa pemrograman dan framework yang sesuai dengan minatmu dan kebutuhan proyekmu. Node.js dan Python adalah pilihan yang baik untuk pemula yang ingin belajar backend development.

Selain bahasa pemrograman dan framework, penting juga untuk memahami konsep-konsep seperti:

  • Database: Menyimpan dan mengelola data website. Contoh database populer adalah MySQL, PostgreSQL, dan MongoDB.
  • API (Application Programming Interface): Memungkinkan website dan aplikasi lain untuk berkomunikasi satu sama lain.
  • Server: Tempat menyimpan dan menjalankan website. Contoh server populer adalah Apache dan Nginx.
  • Keamanan: Melindungi website dari serangan hacker dan malware.

6. Database: Menyimpan dan Mengelola Data Website

Database adalah komponen penting dalam web development, terutama untuk website yang dinamis dan interaktif. Database digunakan untuk menyimpan dan mengelola data website, seperti data pengguna, produk, artikel, dan lainnya. Ada dua jenis database yang umum digunakan:

  • Relational Database (SQL): Menyimpan data dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom. Contoh database SQL adalah MySQL, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server.
  • NoSQL Database: Menyimpan data dalam format yang berbeda dari tabel, seperti JSON. Contoh database NoSQL adalah MongoDB, Cassandra, dan Redis.

Memilih database yang tepat tergantung pada kebutuhan proyekmu. Database SQL cocok untuk data yang terstruktur dan memiliki relasi yang jelas. Database NoSQL cocok untuk data yang tidak terstruktur dan membutuhkan fleksibilitas yang tinggi. Untuk pemula dalam web development, MySQL dan MongoDB adalah pilihan yang baik karena mudah dipelajari dan banyak digunakan.

7. Version Control dengan Git dan GitHub: Mengelola Kode dengan Efisien

Version control adalah sistem yang digunakan untuk melacak perubahan pada kode. Dengan version control, kamu bisa melihat riwayat perubahan, mengembalikan kode ke versi sebelumnya, dan berkolaborasi dengan developer lain. Git adalah sistem version control yang paling populer saat ini. GitHub adalah platform hosting kode berbasis Git yang memungkinkanmu untuk menyimpan dan berbagi kode secara online.

Belajar Git dan GitHub sangat penting bagi setiap web developer. Dengan Git dan GitHub, kamu bisa:

  • Melacak Perubahan Kode: Melihat siapa yang membuat perubahan, kapan perubahan dibuat, dan apa saja perubahan yang dibuat.
  • Berkolaborasi dengan Developer Lain: Bekerja bersama dalam satu proyek kode tanpa khawatir akan konflik.
  • Mengembalikan Kode ke Versi Sebelumnya: Jika ada kesalahan, kamu bisa dengan mudah mengembalikan kode ke versi sebelumnya.
  • Mencadangkan Kode Secara Online: Kode kamu akan aman di cloud dan bisa diakses dari mana saja.

Ada banyak tutorial dan sumber daya online gratis yang bisa kamu manfaatkan untuk belajar Git dan GitHub. Contohnya:

  • GitHub Learning Lab: Kursus interaktif dari GitHub untuk mempelajari dasar-dasar Git dan GitHub.
  • Atlassian Git Tutorial: Tutorial lengkap dari Atlassian tentang Git.
  • Codecademy Git Course: Kursus interaktif dari Codecademy untuk mempelajari Git.

8. Deployment: Menayangkan Website ke Internet

Setelah kamu selesai membangun website, langkah selanjutnya adalah deployment, yaitu menayangkan website ke internet agar bisa diakses oleh semua orang. Ada beberapa cara untuk melakukan deployment, di antaranya:

  • Shared Hosting: Menyewa space di server yang digunakan bersama oleh banyak website lain. Ini adalah pilihan yang paling murah dan mudah untuk pemula.
  • Virtual Private Server (VPS): Menyewa server virtual yang memiliki sumber daya yang didedikasikan untukmu. VPS lebih mahal daripada shared hosting, tetapi menawarkan lebih banyak kontrol dan fleksibilitas.
  • Cloud Hosting: Menggunakan platform cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), atau Microsoft Azure. Cloud hosting menawarkan skalabilitas dan keandalan yang tinggi, tetapi lebih kompleks daripada shared hosting dan VPS.

Pilihlah metode deployment yang sesuai dengan kebutuhan proyekmu dan anggaranmu. Untuk pemula, shared hosting adalah pilihan yang baik karena mudah digunakan dan terjangkau.

9. Tips dan Trik untuk Sukses Belajar Web Development

Belajar web development dari nol memang membutuhkan waktu dan usaha, tetapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa sukses. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan:

  • Konsisten: Belajar secara teratur, meskipun hanya beberapa jam setiap hari. Konsistensi adalah kunci untuk menguasai keterampilan baru.
  • Praktik: Jangan hanya membaca teori, tetapi juga langsung praktik dengan membuat proyek-proyek kecil. Semakin banyak kamu praktik, semakin cepat kamu belajar.
  • Cari Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas web developer online atau offline. Dengan bergabung dengan komunitas, kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain, mendapatkan bantuan saat mengalami kesulitan, dan membangun jaringan.
  • Jangan Takut Bertanya: Jika kamu mengalami kesulitan, jangan ragu untuk bertanya kepada orang lain. Tidak ada pertanyaan yang bodoh.
  • Terus Belajar: Dunia web development terus berkembang. Teruslah belajar dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru agar kamu tetap relevan.
  • Buat Portofolio: Kumpulkan proyek-proyek yang telah kamu buat ke dalam portofolio. Portofolio akan membantumu menunjukkan keterampilanmu kepada calon employer atau client.
  • Jangan Menyerah: Belajar web development bisa jadi sulit, tetapi jangan menyerah. Teruslah berusaha dan kamu pasti akan mencapai tujuanmu.

10. Sumber Belajar Web Development Online Gratis dan Berbayar

Ada banyak sumber belajar web development online, baik yang gratis maupun berbayar. Berikut adalah beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan:

Sumber Gratis:

  • MDN Web Docs: Dokumentasi lengkap dari Mozilla Developer Network.
  • freeCodeCamp: Platform belajar coding interaktif dengan kurikulum yang terstruktur.
  • Codecademy: Platform belajar coding dengan latihan langsung dan feedback instan.
  • The Odin Project: Kurikulum open-source yang komprehensif untuk belajar web development.
  • YouTube: Banyak channel YouTube yang menawarkan tutorial web development gratis, seperti Traversy Media, Net Ninja, dan Dev Ed.

Sumber Berbayar:

  • Udemy: Marketplace kursus online dengan banyak pilihan kursus web development.
  • Coursera: Platform kursus online dari universitas-universitas terkemuka.
  • edX: Platform kursus online dari universitas-universitas terkemuka.
  • Scrimba: Platform belajar coding interaktif dengan screencast dan latihan langsung.
  • Team Treehouse: Platform belajar coding dengan video tutorial dan proyek-proyek praktis.

Pilihlah sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajarmu dan anggaranmu. Kombinasikan sumber gratis dan berbayar untuk mendapatkan hasil yang optimal.

11. Proyek Pertama: Membuat Website Sederhana

Salah satu cara terbaik untuk belajar web development adalah dengan membuat proyek. Proyek akan membantumu menerapkan teori yang telah kamu pelajari dan mengembangkan keterampilanmu. Untuk proyek pertama, cobalah membuat website sederhana seperti:

  • Website Portofolio Pribadi: Tampilkan informasi tentang dirimu, keterampilanmu, dan proyek-proyek yang telah kamu buat.
  • Website Blog Sederhana: Buat blog untuk berbagi pengalaman dan pengetahuanmu.
  • Website E-commerce Sederhana: Jual produk-produk buatanmu sendiri atau produk dari affiliate marketing.
  • Website Landing Page: Buat halaman promosi untuk produk atau layananmu.

Mulailah dengan proyek yang sederhana dan jangan terlalu ambisius. Fokuslah untuk menyelesaikan proyek tersebut dan belajar dari prosesnya. Setelah kamu berhasil menyelesaikan proyek pertama, kamu bisa mencoba proyek yang lebih kompleks.

12. Langkah Selanjutnya: Membangun Karir di Bidang Web Development

Setelah kamu menguasai dasar-dasar web development dan memiliki portofolio yang solid, kamu bisa mulai membangun karir di bidang ini. Ada beberapa cara untuk membangun karir di bidang web development:

  • Melamar Pekerjaan sebagai Web Developer: Cari lowongan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan web developer.
  • Menjadi Freelancer: Tawarkan jasa web development secara freelance melalui platform seperti Upwork, Fiverr, atau Guru.
  • Membangun Startup Sendiri: Jika kamu memiliki ide bisnis yang bagus, kamu bisa membangun startup sendiri dan mengembangkan website atau aplikasi webmu sendiri.

Untuk meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan atau client, kamu bisa:

  • Membangun Jaringan: Hadiri acara-acara networking dan berinteraksi dengan developer lain.
  • Membuat Profil LinkedIn: Buat profil LinkedIn yang profesional dan tunjukkan keterampilanmu.
  • Mengikuti Sertifikasi: Dapatkan sertifikasi web development untuk menunjukkan kompetensimu.
  • Terus Belajar: Dunia web development terus berkembang. Teruslah belajar dan meningkatkan keterampilanmu agar kamu tetap kompetitif.

Dengan kerja keras dan dedikasi, kamu pasti bisa meraih kesuksesan di bidang web development.

Semoga panduan belajar web development dari nol untuk pemula ini bermanfaat untukmu. Selamat belajar dan semoga sukses!

Tags: belajar web developmentCodingCSSHTMLJavascriptmudah dimengertipanduan lengkappemulaProgrammingweb development
Seraphina Blackwood

Seraphina Blackwood

Related Posts

Belajar

Hosting Gratis untuk Belajar Web Development: Pilihan Terbaik untuk Pemula

by Jasper Thorne
June 23, 2025
Development

Package Laravel Terbaik untuk Development Cepat: Rekomendasi 2024

by Seraphina Blackwood
June 22, 2025
CRUD

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Tutorial Praktis untuk Pemula

by Atticus Finch
June 22, 2025
Next Post

Framework Web Development Terbaik untuk Pemula: Pilihan Ideal untuk Belajar Coding

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database: Belajar Laravel dari Studi Kasus

March 27, 2025

Tutorial Menggunakan CRM untuk Manajemen Pelanggan Bahasa Indonesia: Panduan Praktis

April 7, 2025

Paket Laravel Terbaik untuk Pengembangan Aplikasi Web Kompleks: Rekomendasi Package

May 19, 2025

Laravel Pagination dengan Tampilan Bootstrap: Pagination Cantik & User-Friendly

March 27, 2025

Biaya Jasa Pembuatan Website Company Profile: Investasi Tepat Untuk Bisnismu!

June 29, 2025

Jasa Pembuatan Website Profesional di Jakarta: Website Impian Jadi Kenyataan!

June 29, 2025

Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!

June 29, 2025

Hosting Yang Cocok Untuk Pemula Di Indonesia: Mudah Digunakan, Hasil Maksimal!

June 29, 2025

Lokerwfh

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Biaya Jasa Pembuatan Website Company Profile: Investasi Tepat Untuk Bisnismu!
  • Jasa Pembuatan Website Profesional di Jakarta: Website Impian Jadi Kenyataan!
  • Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!

Categories

  • 2024
  • 24 Jam
  • Admin
  • AI
  • Akses
  • Alternatif
  • Analisis
  • Analytics
  • Android
  • Anggaran
  • API
  • Aplikasi
  • Artisan
  • Authentication
  • Authorization
  • Back-End
  • Backend
  • Backup
  • Bahasa
  • Bahasa Indonesia
  • Bandwidth
  • Belajar
  • Best Practices
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blade
  • Blogger
  • Bootstrap
  • Brand
  • Business
  • Career
  • CDN
  • Cepat
  • Chatbot
  • ChatGPT
  • Cloud
  • Coding
  • Company
  • Computer Vision
  • cPanel
  • CRM
  • CRUD
  • CSS
  • Dampak
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Developer
  • Development
  • Disk Space
  • Diskusi
  • Domain
  • Download
  • Downtime
  • Dukungan
  • E-commerce
  • E-learning
  • Efektif
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Email
  • Error generating categories
  • Etika
  • Excel
  • Fitur
  • Framework
  • Freelance
  • Front-End
  • Frontend
  • Full-Stack
  • Gambar
  • Google
  • Gratis
  • Hacker
  • Harga
  • Hasil
  • Hemat
  • Here are 5 categories derived from the article title "Cara Install Laravel di Windows dengan XAMPP: Panduan Mudah & Cepat": Laravel
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting Murah dengan SSD untuk Website Cepat dan Stabil di Indonesia": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the provided list: Hosting
  • Heroku
  • Hiburan
  • Hosting
  • HTML
  • Impian
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Industri
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Integrasi
  • Interaktif
  • Interface
  • Investasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kemudahan
  • Kesuksesan
  • Kolaborasi
  • Kompatibilitas
  • Komponen
  • Komunikasi
  • Komunitas
  • Konfigurasi
  • Konten
  • Kreatif
  • Kustomisasi
  • Laravel
  • Livewire
  • Lokal
  • Mahasiswa
  • Maintenance
  • Manajemen
  • Marketing
  • Memilih
  • Middleware
  • Migrasi
  • Mobile
  • Modern
  • Monitoring
  • Murah
  • MySQL
  • NVMe
  • Offline
  • Online
  • Open Source
  • Optimasi
  • ORM
  • Otomatis
  • Otomatisasi
  • Package
  • Panduan
  • Payment
  • Pelajar
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Pemula
  • Pengguna
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performa
  • Perusahaan
  • PHP
  • Portfolio
  • Praktis
  • Prediksi
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Projects
  • Python
  • Ranking
  • React
  • Rekomendasi
  • Responsive
  • Retail
  • Review
  • Roadmap
  • Sales
  • SEO
  • Sertifikasi
  • Server
  • Shared
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Skills
  • Software
  • Solusi
  • Sosial
  • SSD
  • SSL
  • Strategi
  • Studi Kasus
  • Talent
  • Tanggung Jawab
  • Technology
  • Teknis
  • Teknologi
  • Teks
  • Template
  • TensorFlow
  • Terbaik
  • Terbaru
  • Terpercaya
  • Terukur
  • Tim
  • Tips
  • Tools
  • Transformasi
  • Trik
  • Troubleshooting
  • Tutorial
  • UMKM
  • Unlimited
  • Update
  • Uptime
  • Validasi
  • VPS
  • Vue.js
  • Waspada
  • Web
  • Web Development
  • Web Hosting
  • Website
  • Windows
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Lokerwfh.

No Result
View All Result
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis

© 2024 Lokerwfh.