Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
No Result
View All Result
Home Aplikasi

Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia: Langkah Demi Langkah Membuat Aplikasi Web

Elara Meadowbrook by Elara Meadowbrook
May 8, 2025
in Aplikasi, Laravel, Pemula, Tutorial, Web
0
Share on FacebookShare on Twitter

Selamat datang! Kalau kamu seorang pemula yang ingin belajar Laravel, framework PHP yang powerful dan populer, kamu berada di tempat yang tepat! Tutorial ini akan membimbingmu langkah demi langkah dalam membuat aplikasi web sederhana menggunakan Laravel. Kita akan membahas mulai dari persiapan lingkungan pengembangan hingga deploy aplikasi ke server. Yuk, mulai petualangan Laravel kita!

1. Apa Itu Laravel dan Mengapa Memilihnya?

Sebelum kita terjun lebih dalam ke tutorialnya, mari kita pahami dulu apa itu Laravel. Singkatnya, Laravel adalah framework PHP open-source yang didesain untuk memudahkan pengembangan aplikasi web dengan sintaks yang elegan dan fitur-fitur yang kaya.

Mengapa Laravel begitu populer?

  • Sintaks yang Bersih dan Ekspresif: Laravel menggunakan sintaks yang mudah dibaca dan dipahami, sehingga membuat kode lebih mudah dikelola dan dipelihara.
  • Fitur yang Lengkap: Laravel menyediakan berbagai fitur siap pakai, seperti templating engine (Blade), ORM (Eloquent), routing, authentication, dan masih banyak lagi. Ini menghemat banyak waktu dan usaha dalam pengembangan.
  • Komunitas yang Besar dan Aktif: Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif. Ini berarti kamu bisa dengan mudah menemukan bantuan dan solusi jika mengalami masalah.
  • Dokumentasi yang Sangat Baik: Dokumentasi Laravel sangat lengkap dan terstruktur dengan baik, sehingga memudahkanmu untuk mempelajari dan menggunakan framework ini.
  • Keamanan: Laravel memperhatikan aspek keamanan dalam setiap fiturnya, sehingga aplikasi web yang dibangun dengan Laravel cenderung lebih aman.

Singkatnya, Laravel adalah pilihan yang sangat baik untuk membangun aplikasi web modern dengan cepat, efisien, dan aman.

Related Post

Hosting untuk Website Berbahasa Indonesia: Dukungan Bahasa yang Optimal

June 25, 2025

Hosting Gratis untuk Belajar Web Development: Pilihan Terbaik untuk Pemula

June 23, 2025

Package Laravel Terbaik untuk Development Cepat: Rekomendasi 2024

June 22, 2025

Migration Laravel: Cara Membuat dan Menjalankan Database Secara Otomatis

June 22, 2025

2. Persiapan Lingkungan Pengembangan: Install XAMPP dan Composer

Sebelum memulai coding dengan Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia, kita perlu menyiapkan lingkungan pengembangan terlebih dahulu. Kita akan menggunakan XAMPP untuk menyediakan server web dan database, serta Composer untuk mengelola dependency Laravel.

2.1 Install XAMPP

XAMPP menyediakan Apache (server web), MySQL (database), dan PHP dalam satu paket instalasi.

  1. Download XAMPP dari website resmi Apache Friends: https://www.apachefriends.org/download.html
  2. Pilih versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi kamu (Windows, macOS, atau Linux).
  3. Ikuti instruksi instalasi yang diberikan.
  4. Setelah instalasi selesai, jalankan XAMPP Control Panel.
  5. Klik tombol “Start” pada modul Apache dan MySQL. Pastikan kedua modul tersebut berjalan dengan sukses (status “Running”).

2.2 Install Composer

Composer adalah dependency manager untuk PHP. Kita akan menggunakan Composer untuk menginstall Laravel dan package-package lain yang dibutuhkan.

  1. Download Composer dari website resmi Get Composer: https://getcomposer.org/download/
  2. Ikuti instruksi instalasi yang diberikan. Pastikan kamu memilih PHP executable yang digunakan oleh XAMPP saat instalasi. Biasanya terletak di C:xamppphpphp.exe (untuk Windows).
  3. Setelah instalasi selesai, buka command prompt atau terminal dan ketik composer. Jika Composer berhasil terinstall, kamu akan melihat informasi tentang Composer.

2.3 Verifikasi PHP Version

Pastikan versi PHP yang digunakan oleh Composer adalah versi yang didukung oleh Laravel. Laravel umumnya membutuhkan PHP versi 7.3 ke atas.

  1. Buka command prompt atau terminal.
  2. Ketik php -v.
  3. Pastikan versi PHP yang ditampilkan adalah versi yang sesuai (>= 7.3). Jika tidak, kamu perlu mengkonfigurasi Composer untuk menggunakan PHP dari XAMPP. Cara mengkonfigurasi ini bervariasi tergantung pada sistem operasi yang kamu gunakan. Cari informasi lebih lanjut tentang “Composer use XAMPP PHP” di internet.

Dengan lingkungan pengembangan yang siap, kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu membuat project Laravel.

3. Membuat Project Laravel Baru: Menggunakan Composer Create-Project

Sekarang kita akan membuat project Laravel baru menggunakan Composer.

  1. Buka command prompt atau terminal.

  2. Navigasi ke direktori tempat kamu ingin menyimpan project Laravel kamu. Misalnya, cd C:xampphtdocs (untuk Windows) atau cd /opt/lampp/htdocs (untuk Linux).

  3. Ketik perintah berikut:

    composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-project

    Ganti nama-project dengan nama project yang kamu inginkan. Misalnya, composer create-project --prefer-dist laravel/laravel belajar-laravel.

  4. Tunggu hingga proses instalasi selesai. Ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet kamu.

Setelah proses instalasi selesai, sebuah folder baru dengan nama nama-project akan dibuat di direktori yang kamu tentukan. Folder ini berisi struktur project Laravel yang lengkap.

4. Konfigurasi Awal Laravel: .env, Database, dan Key

Setelah project Laravel berhasil dibuat, kita perlu melakukan beberapa konfigurasi awal.

4.1 Konfigurasi File .env

File .env berisi konfigurasi environment untuk aplikasi kita. File ini digunakan untuk menyimpan informasi sensitif seperti koneksi database, API keys, dan lain-lain.

  1. Buka folder project Laravel yang baru kamu buat.
  2. Salin file .env.example dan ubah namanya menjadi .env.
  3. Buka file .env menggunakan text editor.

4.2 Konfigurasi Database

Kita akan mengkonfigurasi koneksi database MySQL.

  1. Di dalam file .env, cari bagian yang berkaitan dengan database:

    DB_CONNECTION=mysql
    DB_HOST=127.0.0.1
    DB_PORT=3306
    DB_DATABASE=laravel
    DB_USERNAME=root
    DB_PASSWORD=
  2. Ubah nilai-nilai di atas sesuai dengan konfigurasi database kamu:

    • DB_DATABASE: Ganti laravel dengan nama database yang ingin kamu gunakan. Jika kamu belum membuat database, buatlah database baru di MySQL menggunakan phpMyAdmin atau tools lainnya.
    • DB_USERNAME: Ganti root dengan username database kamu. Biasanya defaultnya adalah root.
    • DB_PASSWORD: Ganti dengan password database kamu. Jika kamu tidak memiliki password, biarkan kosong.

4.3 Generate Application Key

Application key digunakan untuk mengenkripsi data sensitif.

  1. Buka command prompt atau terminal.

  2. Navigasi ke folder project Laravel kamu.

  3. Ketik perintah berikut:

    php artisan key:generate

    Perintah ini akan menghasilkan sebuah key unik dan menyimpannya di file .env.

5. Menjalankan Aplikasi Laravel: Menggunakan Artisan Serve

Untuk menjalankan aplikasi Laravel, kita akan menggunakan Artisan serve, sebuah development server bawaan dari Laravel.

  1. Buka command prompt atau terminal.

  2. Navigasi ke folder project Laravel kamu.

  3. Ketik perintah berikut:

    php artisan serve

    Perintah ini akan menjalankan server development di port 8000.

  4. Buka browser kamu dan ketik http://localhost:8000.

    Jika semuanya berjalan dengan lancar, kamu akan melihat halaman default Laravel. Selamat! Aplikasi Laravel kamu sudah berjalan.

6. Routing dan Controller: Membangun Struktur URL dan Logika Aplikasi

Sekarang, mari kita pelajari tentang routing dan controller, dua konsep penting dalam Laravel.

6.1 Routing

Routing mendefinisikan bagaimana aplikasi kamu merespon permintaan HTTP (seperti GET, POST, PUT, DELETE) ke URL tertentu. File routing terletak di folder routes. File web.php digunakan untuk mendefinisikan route untuk halaman web, sedangkan file api.php digunakan untuk mendefinisikan route untuk API.

Contoh:

Buka file routes/web.php dan tambahkan route berikut:

Route::get('/halo', function () {
    return 'Halo, dunia!';
});

Ini berarti ketika kamu mengunjungi URL http://localhost:8000/halo, aplikasi akan menampilkan teks “Halo, dunia!”.

6.2 Controller

Controller adalah class yang berisi logika aplikasi untuk menangani permintaan HTTP. Controller memisahkan logika aplikasi dari tampilan (view).

  1. Buat sebuah controller baru dengan nama HomeController menggunakan command Artisan:

    php artisan make:controller HomeController

    Ini akan membuat file HomeController.php di folder app/Http/Controllers.

  2. Buka file app/Http/Controllers/HomeController.php dan tambahkan method index:

    <?php
    
    namespace AppHttpControllers;
    
    use IlluminateHttpRequest;
    
    class HomeController extends Controller
    {
        public function index()
        {
            return view('welcome'); // Menampilkan view 'welcome.blade.php'
        }
    }
  3. Ubah route di routes/web.php untuk menggunakan controller:

    Route::get('/', [AppHttpControllersHomeController::class, 'index']);

    Ini berarti ketika kamu mengunjungi URL http://localhost:8000, aplikasi akan menjalankan method index di HomeController dan menampilkan view welcome.blade.php.

7. Blade Templating Engine: Membuat Tampilan Dinamis

Blade adalah templating engine bawaan dari Laravel yang memudahkan kita untuk membuat tampilan dinamis. Blade menggunakan sintaks yang mudah dipelajari dan memungkinkan kita untuk menggunakan PHP code di dalam template.

File Blade disimpan di folder resources/views dengan ekstensi .blade.php.

Contoh:

  1. Buat sebuah file baru dengan nama halo.blade.php di folder resources/views dengan isi seperti berikut:

    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
        <title>Halo</title>
    </head>
    <body>
        <h1>Halo, {{ $nama }}!</h1>
    </body>
    </html>

    Perhatikan penggunaan {{ $nama }}. Ini adalah cara untuk menampilkan variabel $nama di dalam template.

  2. Ubah route di routes/web.php dan controller:

    // routes/web.php
    Route::get('/halo/{nama}', function ($nama) {
        return view('halo', ['nama' => $nama]);
    });
    
    // atau menggunakan controller
    public function halo($nama)
    {
        return view('halo', ['nama' => $nama]);
    }

    Sekarang, ketika kamu mengunjungi URL http://localhost:8000/halo/John, aplikasi akan menampilkan “Halo, John!”.

8. Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database

Eloquent ORM adalah fitur powerful di Laravel yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan database menggunakan sintaks yang elegan dan mudah dipahami. Eloquent menyediakan cara yang mudah untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data (CRUD).

8.1 Membuat Model

Model merepresentasikan tabel di database. Kita akan membuat sebuah model dengan nama Post yang merepresentasikan tabel posts.

  1. Buka command prompt atau terminal.

  2. Navigasi ke folder project Laravel kamu.

  3. Ketik perintah berikut:

    php artisan make:model Post -m

    Perintah ini akan membuat dua file:

    • app/Models/Post.php: Model Post.
    • database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_posts_table.php: Migrasi untuk membuat tabel posts.

8.2 Membuat Migrasi

Migrasi digunakan untuk membuat dan memodifikasi struktur database. Kita akan mengubah file migrasi yang baru dibuat untuk membuat tabel posts dengan beberapa kolom.

  1. Buka file database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_posts_table.php dan ubah method up menjadi seperti berikut:

    public function up()
    {
        Schema::create('posts', function (Blueprint $table) {
            $table->id();
            $table->string('title');
            $table->text('body');
            $table->timestamps();
        });
    }

    Ini akan membuat tabel posts dengan kolom id, title, body, created_at, dan updated_at.

  2. Jalankan migrasi:

    php artisan migrate

    Ini akan membuat tabel posts di database kamu.

8.3 Menggunakan Model untuk CRUD

Sekarang kita bisa menggunakan model Post untuk melakukan operasi CRUD.

// Membuat data baru
$post = new Post;
$post->title = 'Judul Post';
$post->body = 'Isi Post';
$post->save();

// Membaca data
$posts = Post::all(); // Mengambil semua data
$post = Post::find(1); // Mengambil data dengan ID 1

// Memperbarui data
$post = Post::find(1);
$post->title = 'Judul Post Baru';
$post->save();

// Menghapus data
$post = Post::find(1);
$post->delete();

9. Authentication: Mengamankan Aplikasi dengan Login dan Registrasi

Laravel menyediakan fitur authentication yang mudah digunakan untuk mengamankan aplikasi dengan login dan registrasi.

  1. Jalankan perintah berikut:

    php artisan ui:auth

    Pastikan kamu sudah menginstall laravel/ui:

     composer require laravel/ui
  2. Kemudian, instal dependencies frontend:

    npm install
    npm run dev

Ini akan membuat route, controller, dan view yang diperlukan untuk fitur authentication. Kamu bisa mengakses halaman login dan registrasi di URL /login dan /register.

10. Middleware: Mengatur Akses ke Route

Middleware digunakan untuk mengatur akses ke route tertentu. Misalnya, kamu bisa menggunakan middleware auth untuk membatasi akses ke route tertentu hanya untuk pengguna yang sudah login.

Contoh:

Route::get('/dashboard', function () {
    return view('dashboard');
})->middleware('auth');

Ini berarti hanya pengguna yang sudah login yang bisa mengakses URL /dashboard.

11. Deployment: Menaikkan Aplikasi Laravel ke Server

Setelah aplikasi Laravel selesai dibangun, kita perlu menaikkannya ke server agar bisa diakses oleh publik. Proses ini disebut deployment.

  1. Pilih Hosting: Pilih hosting yang mendukung PHP dan MySQL. Beberapa pilihan populer adalah Heroku, AWS, DigitalOcean, dan VPS.

  2. Konfigurasi Server: Konfigurasi server agar sesuai dengan kebutuhan aplikasi Laravel kamu. Pastikan PHP, Composer, dan database sudah terinstall dan terkonfigurasi dengan benar.

  3. Upload Aplikasi: Upload aplikasi Laravel kamu ke server. Kamu bisa menggunakan FTP, SSH, atau Git untuk mengupload aplikasi.

  4. Konfigurasi .env: Konfigurasi file .env di server dengan informasi database dan setting environment yang sesuai.

  5. Jalankan Migrasi: Jalankan migrasi untuk membuat tabel di database server:

    php artisan migrate
  6. Konfigurasi Web Server: Konfigurasi web server (seperti Apache atau Nginx) untuk mengarahkan permintaan ke public directory aplikasi Laravel kamu. Ini biasanya melibatkan konfigurasi virtual host.

  7. Set Permission: Atur permission pada folder storage dan bootstrap/cache agar web server dapat menulis ke folder tersebut.

Deployment adalah proses yang kompleks dan bervariasi tergantung pada hosting yang kamu gunakan. Cari dokumentasi spesifik untuk hosting yang kamu pilih untuk mendapatkan panduan yang lebih detail.

12. Tips dan Trik Laravel: Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Kode

Berikut beberapa tips dan trik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kode saat menggunakan Laravel:

  • Gunakan Artisan Console: Artisan console adalah tool yang sangat powerful untuk melakukan berbagai tugas, seperti membuat controller, model, migrasi, dan lain-lain. Pelajari dan manfaatkan Artisan console sebaik mungkin.
  • Manfaatkan Helper Functions: Laravel menyediakan banyak helper functions yang memudahkan kamu untuk melakukan tugas-tugas umum. Pelajari helper functions yang tersedia dan gunakan untuk menyederhanakan kode kamu.
  • Gunakan Collection: Collection adalah class yang powerful untuk memanipulasi array data. Pelajari dan gunakan Collection untuk mempermudah manipulasi data.
  • Gunakan Caching: Caching dapat meningkatkan performa aplikasi kamu dengan menyimpan data yang sering diakses di memory. Manfaatkan fitur caching Laravel untuk meningkatkan performa aplikasi.
  • Tulis Unit Test: Unit test membantu kamu untuk memastikan bahwa kode kamu berfungsi dengan benar. Tulis unit test untuk setiap fitur yang kamu kembangkan.
  • Pelajari Design Pattern: Design pattern adalah solusi yang umum digunakan untuk masalah-masalah desain yang sering muncul. Pelajari design pattern yang relevan dengan pengembangan web dan terapkan dalam kode kamu.

Kesimpulan

Selamat! Kamu telah menyelesaikan Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia: Langkah Demi Langkah Membuat Aplikasi Web. Kamu telah mempelajari dasar-dasar Laravel dan bagaimana membuat aplikasi web sederhana. Teruslah berlatih dan explore fitur-fitur Laravel lainnya untuk menjadi developer Laravel yang handal. Semoga tutorial ini bermanfaat! Selamat berkarya!

Tags: Aplikasi WebBahasa IndonesiaBelajar LaravelCodingLangkah Demi LangkahLaravelpemulaPHP FrameworkTutorial Laravelweb development
Elara Meadowbrook

Elara Meadowbrook

Related Posts

Bahasa

Hosting untuk Website Berbahasa Indonesia: Dukungan Bahasa yang Optimal

by Seraphina Blackwood
June 25, 2025
Belajar

Hosting Gratis untuk Belajar Web Development: Pilihan Terbaik untuk Pemula

by Jasper Thorne
June 23, 2025
Development

Package Laravel Terbaik untuk Development Cepat: Rekomendasi 2024

by Seraphina Blackwood
June 22, 2025
Next Post

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Panduan Lengkap dengan Contoh Kode

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database: Belajar Laravel dari Studi Kasus

March 27, 2025

Tutorial Menggunakan CRM untuk Manajemen Pelanggan Bahasa Indonesia: Panduan Praktis

April 7, 2025

Paket Laravel Terbaik untuk Pengembangan Aplikasi Web Kompleks: Rekomendasi Package

May 19, 2025

Etika Penggunaan AI dalam Kehidupan Sehari-hari: Tanggung Jawab dan Dampak Sosial

March 20, 2025

Biaya Jasa Pembuatan Website Company Profile: Investasi Tepat Untuk Bisnismu!

June 29, 2025

Jasa Pembuatan Website Profesional di Jakarta: Website Impian Jadi Kenyataan!

June 29, 2025

Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!

June 29, 2025

Hosting Yang Cocok Untuk Pemula Di Indonesia: Mudah Digunakan, Hasil Maksimal!

June 29, 2025

Lokerwfh

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Biaya Jasa Pembuatan Website Company Profile: Investasi Tepat Untuk Bisnismu!
  • Jasa Pembuatan Website Profesional di Jakarta: Website Impian Jadi Kenyataan!
  • Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!

Categories

  • 2024
  • 24 Jam
  • Admin
  • AI
  • Akses
  • Alternatif
  • Analisis
  • Analytics
  • Android
  • Anggaran
  • API
  • Aplikasi
  • Artisan
  • Authentication
  • Authorization
  • Back-End
  • Backend
  • Backup
  • Bahasa
  • Bahasa Indonesia
  • Bandwidth
  • Belajar
  • Best Practices
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blade
  • Blogger
  • Bootstrap
  • Brand
  • Business
  • Career
  • CDN
  • Cepat
  • Chatbot
  • ChatGPT
  • Cloud
  • Coding
  • Company
  • Computer Vision
  • cPanel
  • CRM
  • CRUD
  • CSS
  • Dampak
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Developer
  • Development
  • Disk Space
  • Diskusi
  • Domain
  • Download
  • Downtime
  • Dukungan
  • E-commerce
  • E-learning
  • Efektif
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Email
  • Error generating categories
  • Etika
  • Excel
  • Fitur
  • Framework
  • Freelance
  • Front-End
  • Frontend
  • Full-Stack
  • Gambar
  • Google
  • Gratis
  • Hacker
  • Harga
  • Hasil
  • Hemat
  • Here are 5 categories derived from the article title "Cara Install Laravel di Windows dengan XAMPP: Panduan Mudah & Cepat": Laravel
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting Murah dengan SSD untuk Website Cepat dan Stabil di Indonesia": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the provided list: Hosting
  • Heroku
  • Hiburan
  • Hosting
  • HTML
  • Impian
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Industri
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Integrasi
  • Interaktif
  • Interface
  • Investasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kemudahan
  • Kesuksesan
  • Kolaborasi
  • Kompatibilitas
  • Komponen
  • Komunikasi
  • Komunitas
  • Konfigurasi
  • Konten
  • Kreatif
  • Kustomisasi
  • Laravel
  • Livewire
  • Lokal
  • Mahasiswa
  • Maintenance
  • Manajemen
  • Marketing
  • Memilih
  • Middleware
  • Migrasi
  • Mobile
  • Modern
  • Monitoring
  • Murah
  • MySQL
  • NVMe
  • Offline
  • Online
  • Open Source
  • Optimasi
  • ORM
  • Otomatis
  • Otomatisasi
  • Package
  • Panduan
  • Payment
  • Pelajar
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Pemula
  • Pengguna
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performa
  • Perusahaan
  • PHP
  • Portfolio
  • Praktis
  • Prediksi
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Projects
  • Python
  • Ranking
  • React
  • Rekomendasi
  • Responsive
  • Retail
  • Review
  • Roadmap
  • Sales
  • SEO
  • Sertifikasi
  • Server
  • Shared
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Skills
  • Software
  • Solusi
  • Sosial
  • SSD
  • SSL
  • Strategi
  • Studi Kasus
  • Talent
  • Tanggung Jawab
  • Technology
  • Teknis
  • Teknologi
  • Teks
  • Template
  • TensorFlow
  • Terbaik
  • Terbaru
  • Terpercaya
  • Terukur
  • Tim
  • Tips
  • Tools
  • Transformasi
  • Trik
  • Troubleshooting
  • Tutorial
  • UMKM
  • Unlimited
  • Update
  • Uptime
  • Validasi
  • VPS
  • Vue.js
  • Waspada
  • Web
  • Web Development
  • Web Hosting
  • Website
  • Windows
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Lokerwfh.

No Result
View All Result
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis

© 2024 Lokerwfh.