Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis
No Result
View All Result
Lokerwfh
No Result
View All Result
Home Aplikasi

Cara Deploy Aplikasi Laravel ke Server Hosting: Panduan Lengkap dan Mudah

venus by venus
June 9, 2025
in Aplikasi, Hosting, Laravel, Panduan, Server
0
Share on FacebookShare on Twitter

Laravel, framework PHP yang populer, memudahkan pengembangan aplikasi web yang canggih dan terstruktur. Tapi, setelah aplikasi Laravel Anda selesai dikembangkan, langkah selanjutnya adalah deploy atau menerbitkannya ke server hosting agar bisa diakses oleh pengguna di seluruh dunia. Proses deploy ini bisa terasa menantang bagi pemula, tapi jangan khawatir! Panduan lengkap dan mudah ini akan memandu Anda langkah demi langkah. Kita akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentang cara deploy aplikasi Laravel ke server hosting, mulai dari persiapan hingga pemecahan masalah umum. Mari kita mulai!

1. Persiapan Sebelum Deploy: Fondasi yang Kuat untuk Aplikasi Laravel Anda

Sebelum Anda mulai deploy aplikasi Laravel Anda, ada beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan. Persiapan yang matang akan memastikan proses deploy berjalan lancar dan menghindari masalah di kemudian hari. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Memilih Hosting yang Tepat: Hosting adalah tempat aplikasi Anda akan disimpan dan dijalankan. Pilihlah hosting yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti:

    • Jenis Hosting: Shared Hosting, VPS (Virtual Private Server), atau Dedicated Server. Shared Hosting adalah pilihan yang paling ekonomis, namun sumber dayanya terbatas. VPS dan Dedicated Server memberikan kontrol dan sumber daya yang lebih besar, tetapi juga lebih mahal.
    • Spesifikasi Server: Pastikan server memiliki spesifikasi yang cukup untuk menjalankan aplikasi Laravel Anda. Perhatikan RAM, CPU, dan ruang penyimpanan.
    • Fitur Hosting: Pastikan hosting menyediakan fitur-fitur yang Anda butuhkan, seperti akses SSH, dukungan PHP versi terbaru (minimal 7.3, disarankan 8.x), database MySQL/MariaDB, dan kontrol panel yang mudah digunakan (cPanel, Plesk, dll.).
    • Harga: Bandingkan harga dari berbagai penyedia hosting dan pilih yang sesuai dengan anggaran Anda. Beberapa penyedia hosting populer termasuk Niagahoster, IDCloudHost, Domainesia, dan Dewaweb.
  • Konfigurasi Aplikasi Laravel untuk Production: Aplikasi Laravel perlu dikonfigurasi ulang agar optimal untuk lingkungan production. Beberapa hal yang perlu dilakukan:

    • Mengatur Environment: Ubah nilai APP_ENV di file .env menjadi production. Ini akan mengaktifkan error reporting yang lebih sedikit dan meningkatkan performa.
    • Menyimpan Cache Konfigurasi: Jalankan perintah php artisan config:cache untuk menyimpan konfigurasi aplikasi ke dalam cache. Ini akan mempercepat proses loading aplikasi.
    • Menyimpan Cache Route: Jalankan perintah php artisan route:cache untuk menyimpan route aplikasi ke dalam cache. Ini juga akan mempercepat proses loading aplikasi.
    • Membuat Application Key: Pastikan aplikasi Anda memiliki application key yang unik. Jika belum, jalankan perintah php artisan key:generate.
  • Database Migration dan Seeding: Pastikan database Anda sudah di-migrate dan di-seed dengan data yang diperlukan. Jalankan perintah php artisan migrate --seed untuk melakukan ini. Jika Anda hanya ingin melakukan migrate tanpa seed, jalankan perintah php artisan migrate.

  • Menguji Aplikasi Secara Lokal: Sebelum deploy ke server hosting, pastikan aplikasi Anda berjalan dengan baik di lingkungan lokal Anda. Uji semua fitur dan pastikan tidak ada error.

2. Mempersiapkan Server Hosting: Konfigurasi Awal yang Penting

Setelah Anda memiliki hosting dan sudah mempersiapkan aplikasi Laravel Anda, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan server hosting Anda. Proses ini melibatkan beberapa konfigurasi awal yang penting untuk memastikan aplikasi Laravel Anda dapat berjalan dengan baik.

  • Akses ke Server Hosting: Anda memerlukan akses ke server hosting Anda. Biasanya, penyedia hosting akan memberikan akses melalui SSH (Secure Shell) dan/atau kontrol panel (cPanel, Plesk, dll.).

    • SSH: SSH memungkinkan Anda untuk mengakses server melalui command line. Ini sangat berguna untuk melakukan konfigurasi dan menjalankan perintah.
    • Kontrol Panel: Kontrol panel memberikan antarmuka grafis yang lebih mudah digunakan untuk mengelola server Anda. Anda dapat menggunakan kontrol panel untuk membuat database, mengelola file, dan melakukan konfigurasi lainnya.
  • Konfigurasi PHP: Pastikan server Anda menggunakan PHP versi yang kompatibel dengan aplikasi Laravel Anda (minimal 7.3, disarankan 8.x). Anda dapat mengkonfigurasi versi PHP melalui kontrol panel atau melalui file .htaccess. Pastikan juga ekstensi PHP yang diperlukan oleh Laravel sudah terinstal, seperti php-mbstring, php-xml, php-curl, php-pdo, dan php-json.

  • Membuat Database: Buat database MySQL/MariaDB yang akan digunakan oleh aplikasi Laravel Anda. Catat nama database, username, dan password. Anda akan memerlukan informasi ini untuk mengkonfigurasi aplikasi Laravel Anda.

  • Mengatur Document Root: Document root adalah direktori di server yang akan menjadi root dari aplikasi web Anda. Biasanya, document root adalah direktori public. Anda perlu mengatur document root agar mengarah ke direktori public di aplikasi Laravel Anda. Anda dapat melakukan ini melalui kontrol panel atau melalui konfigurasi virtual host di server web (Apache atau Nginx).

3. Cara Upload Aplikasi Laravel ke Server Hosting: Beberapa Metode yang Tersedia

Ada beberapa cara untuk meng-upload aplikasi Laravel Anda ke server hosting. Berikut adalah beberapa metode yang paling umum digunakan:

Related Post

Hosting SSD NVMe Murah Indonesia: Performa Website Ngebut Tanpa Mahal!

June 27, 2025

Hosting untuk Website dengan Fitur E-Learning: Mendukung Pembelajaran Online

June 27, 2025

Tips Memilih Paket Hosting Sesuai Kebutuhan: Panduan Lengkap 2024

June 26, 2025

Hosting dengan CDN Terbaik: Meningkatkan Kecepatan Akses Website Anda

June 26, 2025
  • FTP (File Transfer Protocol): FTP adalah protokol standar untuk mentransfer file antara komputer Anda dan server. Anda dapat menggunakan client FTP seperti FileZilla atau Cyberduck untuk meng-upload file aplikasi Laravel Anda ke server.

    • Kelebihan: Mudah digunakan, tersedia secara luas.
    • Kekurangan: Kurang aman, lambat untuk transfer file yang besar.
  • SCP (Secure Copy): SCP adalah protokol yang lebih aman daripada FTP untuk mentransfer file. SCP menggunakan SSH untuk mengenkripsi data yang ditransfer. Anda dapat menggunakan command line SCP atau client SCP seperti WinSCP untuk meng-upload file aplikasi Laravel Anda ke server.

    • Kelebihan: Lebih aman daripada FTP.
    • Kekurangan: Lebih teknis daripada FTP.
  • Git: Git adalah sistem kontrol versi yang populer. Anda dapat menggunakan Git untuk meng-clone repositori aplikasi Laravel Anda ke server. Ini adalah cara yang sangat efisien untuk meng-upload aplikasi, terutama jika Anda sering melakukan perubahan pada kode Anda.

    • Kelebihan: Sangat efisien, memungkinkan version control.
    • Kekurangan: Memerlukan pengetahuan tentang Git.
  • Zip dan Upload melalui Kontrol Panel: Anda dapat meng-zip seluruh direktori aplikasi Laravel Anda menjadi satu file, kemudian meng-upload file zip tersebut melalui kontrol panel. Setelah di-upload, Anda dapat mengekstrak file zip tersebut di server.

    • Kelebihan: Mudah jika menggunakan kontrol panel.
    • Kekurangan: Tidak efisien untuk file yang besar.

Langkah-langkah Umum Menggunakan Git:

  1. Install Git di Server: Pastikan Git sudah terinstal di server hosting Anda. Jika belum, Anda dapat menginstalnya melalui command line menggunakan package manager yang sesuai (misalnya, apt-get install git untuk Debian/Ubuntu, yum install git untuk CentOS/RHEL).
  2. Clone Repository: Navigasi ke direktori di server tempat Anda ingin menyimpan aplikasi Laravel Anda. Kemudian, jalankan perintah git clone <URL repositori Git Anda>. Ini akan meng-clone repositori aplikasi Laravel Anda ke server.
  3. Konfigurasi Webhook (Opsional): Anda dapat mengkonfigurasi webhook di penyedia repositori Git Anda (misalnya, GitHub, GitLab, Bitbucket) untuk secara otomatis melakukan pull perubahan terbaru ke server setiap kali Anda melakukan push ke repositori.

4. Konfigurasi Aplikasi Laravel di Server: Menghubungkan Aplikasi dengan Database dan Server

Setelah Anda meng-upload aplikasi Laravel Anda ke server hosting, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi aplikasi agar dapat berjalan dengan baik.

  • Konfigurasi Database: Edit file .env di direktori aplikasi Laravel Anda dan ubah nilai-nilai berikut:

    • DB_CONNECTION: Biasanya mysql atau mariadb.
    • DB_HOST: Alamat server database (biasanya localhost atau 127.0.0.1).
    • DB_PORT: Port database (biasanya 3306).
    • DB_DATABASE: Nama database yang Anda buat.
    • DB_USERNAME: Username database.
    • DB_PASSWORD: Password database.
  • Mengatur APP_URL: Ubah nilai APP_URL di file .env menjadi URL aplikasi Anda (misalnya, https://example.com).

  • Mengatur APP_KEY: Jika Anda belum memiliki application key, jalankan perintah php artisan key:generate di server.

  • Konfigurasi Web Server (Apache atau Nginx): Anda perlu mengkonfigurasi web server (Apache atau Nginx) agar mengarahkan permintaan ke direktori public di aplikasi Laravel Anda.

    • Apache: Buat atau edit file .htaccess di direktori public dan tambahkan kode berikut:

      <IfModule mod_rewrite.c>
          <IfModule mod_negotiation.c>
              Options -MultiViews -Indexes
          </IfModule>
      
          RewriteEngine On
      
          # Redirect Trailing Slashes If Not A Valid Directory
          RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
          RewriteRule ^(.*)/$ /$1 [L,R=301]
      
          # Handle Front Controller...
          RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
          RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
          RewriteRule ^ index.php [L]
      
          # Handle Authorization Header
          <IfModule mod_headers.c>
              RequestHeader unset Authorization
          </IfModule>
      </IfModule>

      Pastikan mod_rewrite sudah diaktifkan di server Apache Anda.

    • Nginx: Edit konfigurasi virtual host Nginx Anda dan tambahkan blok kode berikut di dalam blok server:

      server {
          ...
          root /path/to/your/laravel/public;
          index index.php index.html index.htm;
      
          location / {
              try_files $uri $uri/ /index.php?$query_string;
          }
      
          location ~ .php$ {
              include snippets/fastcgi-php.conf;
              fastcgi_pass unix:/run/php/php7.4-fpm.sock; # Sesuaikan dengan versi PHP Anda
          }
      
          location ~ /.ht {
              deny all;
          }
          ...
      }

      Sesuaikan /path/to/your/laravel/public dengan path ke direktori public di aplikasi Laravel Anda. Sesuaikan juga fastcgi_pass dengan versi PHP yang Anda gunakan.

  • Mengatur File Permission: Pastikan file permission yang benar sudah diatur untuk direktori storage dan bootstrap/cache. Direktori ini harus dapat ditulis oleh web server. Biasanya, Anda dapat mengatur permission menjadi 775 atau 777, tetapi 775 lebih disarankan karena lebih aman. Jalankan perintah berikut di server:

    chmod -R 775 storage bootstrap/cache
    chown -R www-data:www-data storage bootstrap/cache # Sesuaikan dengan user web server Anda

5. Optimasi Performa Aplikasi Laravel di Server Hosting: Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi

Setelah aplikasi Laravel Anda berjalan di server hosting, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan performanya. Optimasi performa akan meningkatkan kecepatan loading aplikasi Anda dan mengurangi beban server.

  • Caching: Laravel menyediakan berbagai mekanisme caching yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan performa aplikasi Anda.

    • Route Caching: Jalankan perintah php artisan route:cache untuk menyimpan route aplikasi ke dalam cache.
    • Configuration Caching: Jalankan perintah php artisan config:cache untuk menyimpan konfigurasi aplikasi ke dalam cache.
    • View Caching: Gunakan view caching untuk menyimpan hasil render view yang sering diakses.
    • Data Caching: Gunakan data caching untuk menyimpan hasil query database yang sering diakses.
  • Minifikasi Asset: Minifikasi asset (CSS dan JavaScript) akan mengurangi ukuran file dan mempercepat loading halaman. Anda dapat menggunakan package seperti Laravel Mix untuk melakukan minifikasi asset.

  • Optimasi Database: Pastikan query database Anda sudah dioptimalkan. Gunakan indexing untuk mempercepat query yang sering dijalankan.

  • Menggunakan CDN (Content Delivery Network): CDN dapat digunakan untuk menghosting asset statis (gambar, CSS, JavaScript) dan mendistribusikannya ke server di seluruh dunia. Ini akan mempercepat loading asset untuk pengguna yang berada jauh dari server Anda.

  • Menggunakan Queue: Jika aplikasi Anda melakukan tugas-tugas yang memakan waktu (misalnya, mengirim email, memproses gambar), gunakan queue untuk memproses tugas-tugas tersebut di background. Ini akan mencegah aplikasi Anda menjadi lambat saat tugas-tugas tersebut dijalankan.

  • Gzip Compression: Aktifkan gzip compression di server web Anda untuk mengkompresi response HTTP. Ini akan mengurangi ukuran file yang dikirim ke browser dan mempercepat loading halaman.

6. Pemecahan Masalah Umum (Troubleshooting) Saat Deploy Aplikasi Laravel

Proses deploy aplikasi Laravel tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa masalah umum yang mungkin Anda temui. Berikut adalah beberapa masalah umum dan solusinya:

  • Error 500 (Internal Server Error): Error ini biasanya disebabkan oleh masalah konfigurasi server atau error dalam kode aplikasi Anda. Periksa log error server (biasanya terletak di /var/log/apache2/error.log atau /var/log/nginx/error.log) untuk mengetahui penyebab error.
  • Error 404 (Not Found): Error ini biasanya disebabkan oleh konfigurasi web server yang salah. Pastikan document root sudah diatur dengan benar dan file .htaccess (untuk Apache) atau konfigurasi virtual host (untuk Nginx) sudah benar.
  • Database Connection Error: Error ini biasanya disebabkan oleh konfigurasi database yang salah di file .env. Pastikan nama database, username, dan password sudah benar.
  • Permission Error: Error ini biasanya disebabkan oleh file permission yang salah. Pastikan direktori storage dan bootstrap/cache dapat ditulis oleh web server.
  • Composer Dependency Issues: Pastikan semua dependency yang diperlukan oleh aplikasi Anda sudah terinstal. Jalankan perintah composer install di server untuk menginstal semua dependency.
  • Application Key Not Set: Pastikan aplikasi Anda memiliki application key yang unik. Jika belum, jalankan perintah php artisan key:generate.

Tips Tambahan:

  • Aktifkan Debug Mode: Saat melakukan troubleshooting, aktifkan debug mode di aplikasi Laravel Anda dengan mengubah nilai APP_DEBUG di file .env menjadi true. Ini akan menampilkan informasi error yang lebih detail.
  • Periksa Log Aplikasi: Laravel menyimpan log aplikasi di direktori storage/logs. Periksa log ini untuk mengetahui error yang terjadi di aplikasi Anda.
  • Gunakan Google: Jika Anda mengalami masalah yang tidak Anda ketahui solusinya, coba cari di Google. Ada banyak sumber daya online yang dapat membantu Anda memecahkan masalah deploy aplikasi Laravel.

7. Keamanan Aplikasi Laravel Setelah Deploy

Setelah aplikasi Laravel Anda berhasil di-deploy, jangan lupakan aspek keamanan. Keamanan aplikasi adalah prioritas utama untuk melindungi data pengguna dan mencegah serangan cyber.

  • Update Rutin: Pastikan Anda secara rutin melakukan update pada Laravel dan package yang digunakan. Update ini sering kali mengandung perbaikan keamanan yang penting.
  • Gunakan HTTPS: Selalu gunakan HTTPS untuk mengenkripsi komunikasi antara browser dan server Anda. Ini akan melindungi data pengguna dari penyadapan.
  • Lindungi File .env: File .env berisi informasi sensitif seperti password database. Pastikan file ini tidak dapat diakses dari browser.
  • Validasi Input: Validasi semua input dari pengguna untuk mencegah serangan SQL injection dan cross-site scripting (XSS).
  • Sanitasi Output: Sanitasi semua output yang ditampilkan kepada pengguna untuk mencegah serangan XSS.
  • Gunakan CSRF Protection: Laravel secara otomatis menyediakan perlindungan CSRF (Cross-Site Request Forgery). Pastikan Anda menggunakan fitur ini di semua form Anda.
  • Rate Limiting: Implementasikan rate limiting untuk mencegah serangan brute-force.
  • Monitor Log: Monitor log aplikasi Anda secara rutin untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.

8. Maintenance Aplikasi Laravel Setelah Deploy: Jaga Aplikasi Tetap Sehat

Setelah aplikasi Laravel Anda di-deploy dan aman, jangan lupakan maintenance rutin. Maintenance rutin akan memastikan aplikasi Anda tetap sehat, berjalan dengan baik, dan terus memberikan nilai bagi pengguna Anda.

  • Backup Rutin: Lakukan backup data dan kode aplikasi Anda secara rutin. Ini akan melindungi Anda dari kehilangan data akibat bencana atau kesalahan manusia.
  • Optimasi Database: Lakukan optimasi database secara rutin untuk menjaga performa aplikasi Anda.
  • Monitor Performa: Monitor performa aplikasi Anda secara rutin untuk mendeteksi masalah dan melakukan perbaikan.
  • Update Dependensi: Lakukan update pada dependency aplikasi Anda secara rutin untuk mendapatkan fitur baru dan perbaikan keamanan.
  • Perbaiki Bug: Perbaiki bug yang dilaporkan oleh pengguna atau ditemukan saat monitoring.
  • Dokumentasi: Dokumentasikan semua perubahan yang Anda lakukan pada aplikasi Anda. Ini akan memudahkan Anda untuk memahami kode aplikasi Anda di masa mendatang.

Dengan mengikuti panduan lengkap dan mudah ini, Anda akan dapat mendeploy aplikasi Laravel ke server hosting dengan sukses. Ingatlah untuk selalu melakukan persiapan yang matang, mengikuti langkah-langkah dengan cermat, dan memecahkan masalah dengan sabar. Selamat mencoba!

Tags: Deploymentdeployment guidehostingLaravelMudahPanduanphpServerTutorialweb application
venus

venus

Related Posts

Hosting

Hosting SSD NVMe Murah Indonesia: Performa Website Ngebut Tanpa Mahal!

by Seraphina Blackwood
June 27, 2025
E-learning

Hosting untuk Website dengan Fitur E-Learning: Mendukung Pembelajaran Online

by Luna Abernathy
June 27, 2025
2024

Tips Memilih Paket Hosting Sesuai Kebutuhan: Panduan Lengkap 2024

by Atticus Finch
June 26, 2025
Next Post

Belajar Laravel Eloquent ORM untuk Pemula: Interaksi Database Lebih Mudah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database: Belajar Laravel dari Studi Kasus

March 27, 2025

Tutorial Menggunakan CRM untuk Manajemen Pelanggan Bahasa Indonesia: Panduan Praktis

April 7, 2025

Paket Laravel Terbaik untuk Pengembangan Aplikasi Web Kompleks: Rekomendasi Package

May 19, 2025

Cara Implementasi CRM yang Sukses dalam Perusahaan: Strategi dan Best Practices

May 24, 2025

Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!

June 29, 2025

Hosting Yang Cocok Untuk Pemula Di Indonesia: Mudah Digunakan, Hasil Maksimal!

June 29, 2025

Hosting Yang Menawarkan Free SSL Indonesia: Website Aman, Pengunjung Nyaman!

June 28, 2025

Hosting Untuk UKM Dengan Harga Terjangkau: Go Online Tanpa Bikin Bokek!

June 28, 2025

Lokerwfh

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Hosting Indonesia Dengan Uptime Terbaik: Website Selalu Online, Pelanggan Puas!
  • Hosting Yang Cocok Untuk Pemula Di Indonesia: Mudah Digunakan, Hasil Maksimal!
  • Hosting Yang Menawarkan Free SSL Indonesia: Website Aman, Pengunjung Nyaman!

Categories

  • 2024
  • 24 Jam
  • Admin
  • AI
  • Akses
  • Alternatif
  • Analisis
  • Analytics
  • Android
  • Anggaran
  • API
  • Aplikasi
  • Artisan
  • Authentication
  • Authorization
  • Back-End
  • Backend
  • Backup
  • Bahasa
  • Bahasa Indonesia
  • Bandwidth
  • Belajar
  • Best Practices
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blade
  • Blogger
  • Bootstrap
  • Brand
  • Business
  • Career
  • CDN
  • Cepat
  • Chatbot
  • ChatGPT
  • Cloud
  • Coding
  • Company
  • Computer Vision
  • cPanel
  • CRM
  • CRUD
  • CSS
  • Dampak
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Developer
  • Development
  • Disk Space
  • Diskusi
  • Domain
  • Download
  • Downtime
  • Dukungan
  • E-commerce
  • E-learning
  • Efektif
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Email
  • Error generating categories
  • Etika
  • Excel
  • Fitur
  • Framework
  • Freelance
  • Front-End
  • Frontend
  • Full-Stack
  • Gambar
  • Google
  • Gratis
  • Hacker
  • Harga
  • Hasil
  • Hemat
  • Here are 5 categories derived from the article title "Cara Install Laravel di Windows dengan XAMPP: Panduan Mudah & Cepat": Laravel
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting Murah dengan SSD untuk Website Cepat dan Stabil di Indonesia": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the provided list: Hosting
  • Heroku
  • Hiburan
  • Hosting
  • HTML
  • Impian
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Industri
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Integrasi
  • Interaktif
  • Interface
  • Investasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kemudahan
  • Kesuksesan
  • Kolaborasi
  • Kompatibilitas
  • Komponen
  • Komunikasi
  • Komunitas
  • Konfigurasi
  • Konten
  • Kreatif
  • Kustomisasi
  • Laravel
  • Livewire
  • Lokal
  • Mahasiswa
  • Maintenance
  • Manajemen
  • Marketing
  • Memilih
  • Middleware
  • Migrasi
  • Mobile
  • Modern
  • Monitoring
  • Murah
  • MySQL
  • NVMe
  • Offline
  • Online
  • Open Source
  • Optimasi
  • ORM
  • Otomatis
  • Otomatisasi
  • Package
  • Panduan
  • Payment
  • Pelajar
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Pemula
  • Pengguna
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performa
  • Perusahaan
  • PHP
  • Portfolio
  • Praktis
  • Prediksi
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Projects
  • Python
  • Ranking
  • React
  • Rekomendasi
  • Responsive
  • Retail
  • Review
  • Roadmap
  • Sales
  • SEO
  • Sertifikasi
  • Server
  • Shared
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Skills
  • Software
  • Solusi
  • Sosial
  • SSD
  • SSL
  • Strategi
  • Studi Kasus
  • Talent
  • Tanggung Jawab
  • Technology
  • Teknis
  • Teknologi
  • Teks
  • Template
  • TensorFlow
  • Terbaik
  • Terbaru
  • Terpercaya
  • Terukur
  • Tim
  • Tips
  • Tools
  • Transformasi
  • Trik
  • Troubleshooting
  • Tutorial
  • UMKM
  • Unlimited
  • Update
  • Uptime
  • Validasi
  • VPS
  • Vue.js
  • Waspada
  • Web
  • Web Development
  • Web Hosting
  • Website
  • Windows
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Lokerwfh.

No Result
View All Result
  • Indonesia
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Development
  • Bisnis

© 2024 Lokerwfh.