Laravel adalah framework PHP yang populer untuk membangun aplikasi web modern. Kelebihannya yang beragam, seperti struktur kode yang terorganisir, templating engine yang elegan (Blade), dan fitur-fitur keamanan bawaan, menjadikannya pilihan favorit bagi banyak developer. Namun, bagi pemula, proses instalasi Laravel, terutama di cPanel, mungkin terasa sedikit rumit. Jangan khawatir! Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang cara install Laravel di cPanel dengan mudah, sehingga Anda bisa segera mulai mengembangkan aplikasi impian Anda. Kita akan membahas detailnya, dari persiapan awal hingga memastikan aplikasi Laravel Anda berjalan dengan lancar. Siapkan kopi Anda, dan mari kita mulai!
1. Persiapan Awal Sebelum Install Laravel di cPanel: Apa Saja yang Dibutuhkan?
Sebelum kita terjun ke proses instalasi, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan terlebih dahulu agar prosesnya berjalan lancar. Ini adalah beberapa persiapan penting:
- Akses cPanel: Pastikan Anda memiliki akses ke akun cPanel Anda. Anda akan membutuhkan username dan password untuk login. Biasanya, informasi ini diberikan oleh hosting provider Anda.
- Nama Domain dan Hosting: Anda membutuhkan nama domain yang sudah terhubung ke hosting dengan cPanel. Ini adalah fondasi bagi aplikasi web Anda. Pastikan domain Anda sudah mengarah ke server hosting.
- PHP Versi yang Sesuai: Laravel membutuhkan PHP versi tertentu untuk bisa berjalan dengan baik. Periksa versi PHP yang didukung oleh versi Laravel yang ingin Anda instal. Biasanya, Laravel versi terbaru membutuhkan PHP 7.3 atau lebih tinggi. Kita akan membahas cara memeriksa dan mengubah versi PHP di cPanel pada bagian selanjutnya.
- Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP. Laravel sangat bergantung pada Composer untuk mengelola berbagai package dan library. Kita akan menginstal Composer di cPanel melalui SSH.
- Database (MySQL/MariaDB): Laravel membutuhkan database untuk menyimpan data aplikasi Anda. Pastikan Anda sudah memiliki database dan user yang memiliki hak akses ke database tersebut. Kita juga akan membahas cara membuat database di cPanel.
Dengan semua persiapan ini, Anda akan siap untuk install Laravel di cPanel dengan mudah.
2. Memeriksa dan Mengubah Versi PHP di cPanel: Pastikan Kompatibilitas Laravel
Langkah penting dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah adalah memastikan versi PHP yang digunakan sesuai dengan kebutuhan Laravel. Jika tidak, Anda akan menemui berbagai masalah kompatibilitas. Berikut adalah cara memeriksa dan mengubah versi PHP di cPanel:
-
Login ke cPanel: Masuk ke akun cPanel Anda menggunakan username dan password yang diberikan oleh hosting provider.
-
Cari “Select PHP Version”: Di dashboard cPanel, cari opsi “Select PHP Version” (biasanya ada di bagian “Software”). Jika Anda tidak menemukannya, coba gunakan fitur pencarian di cPanel.
-
Periksa Versi PHP yang Aktif: Di halaman “Select PHP Version”, Anda akan melihat versi PHP yang sedang aktif. Catat versi ini.
-
Ubah Versi PHP (Jika Diperlukan): Jika versi PHP tidak sesuai dengan persyaratan Laravel, Anda bisa mengubahnya. Pilih versi PHP yang sesuai dari daftar yang tersedia. Sebaiknya gunakan versi PHP terbaru yang stabil (misalnya, PHP 8.0 atau 8.1) untuk mendapatkan kinerja terbaik dan fitur-fitur keamanan terbaru.
-
Aktifkan Ekstensi PHP yang Dibutuhkan: Laravel membutuhkan beberapa ekstensi PHP untuk bisa berjalan dengan baik. Pastikan ekstensi-ekstensi berikut sudah aktif:
bcmath
Ctype
Fileinfo
JSON
Mbstring
OpenSSL
PDO
Tokenizer
XML
gd
(Opsional, untuk memanipulasi gambar)
Centang kotak di sebelah nama ekstensi untuk mengaktifkannya.
-
Klik “Set as Current”: Setelah memilih versi PHP dan mengaktifkan ekstensi yang dibutuhkan, klik tombol “Set as Current” untuk menyimpan perubahan.
Dengan memastikan versi PHP yang sesuai, Anda sudah selangkah lebih dekat untuk install Laravel di cPanel dengan mudah dan tanpa masalah.
3. Membuat Database di cPanel: Wadah Data untuk Aplikasi Laravel Anda
Setelah menyiapkan PHP, langkah selanjutnya dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah adalah membuat database. Laravel akan menggunakan database ini untuk menyimpan data aplikasi Anda, seperti data pengguna, artikel, dan konfigurasi. Berikut adalah cara membuat database di cPanel:
- Login ke cPanel: Masuk ke akun cPanel Anda.
- Cari “MySQL Databases” atau “MariaDB Databases”: Di dashboard cPanel, cari opsi “MySQL Databases” atau “MariaDB Databases” (tergantung pada sistem database yang digunakan oleh hosting provider Anda).
- Buat Database Baru: Di halaman “MySQL Databases” atau “MariaDB Databases”, Anda akan melihat opsi untuk membuat database baru. Masukkan nama database yang Anda inginkan di kolom “New Database”. Nama database harus unik dan tidak boleh mengandung karakter khusus. Sebaiknya gunakan nama yang mudah diingat dan relevan dengan aplikasi Anda (misalnya,
laravel_app
). - Klik “Create Database”: Klik tombol “Create Database” untuk membuat database baru.
- Buat User Database: Setelah membuat database, Anda perlu membuat user database yang akan memiliki hak akses ke database tersebut. Di bagian “Add New User”, masukkan username dan password untuk user database Anda. Pilih password yang kuat dan aman.
- Tambahkan User ke Database: Di bagian “Add User To Database”, pilih user database yang baru Anda buat dan database yang baru Anda buat. Kemudian, klik tombol “Add”.
- Berikan Hak Akses (Privileges): Di halaman “Manage User Privileges”, berikan semua hak akses (privileges) kepada user database untuk database yang baru Anda buat. Centang semua kotak yang tersedia (SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, CREATE, DROP, dll.). Kemudian, klik tombol “Make Changes”.
Sekarang Anda sudah memiliki database yang siap digunakan oleh aplikasi Laravel Anda. Catat nama database, username database, dan password database. Anda akan membutuhkan informasi ini nanti saat mengkonfigurasi aplikasi Laravel.
4. Install Composer Melalui SSH: Jantung Manajemen Package Laravel
Composer adalah dependency manager untuk PHP. Laravel menggunakan Composer untuk mengelola berbagai package dan library yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi. Sayangnya, Composer tidak selalu terinstal secara default di cPanel. Berikut adalah cara install Composer di cPanel dengan mudah melalui SSH:
-
Akses SSH: Anda perlu mengakses server hosting Anda melalui SSH (Secure Shell). Anda membutuhkan client SSH, seperti PuTTY (untuk Windows) atau Terminal (untuk macOS dan Linux).
- Dapatkan Informasi SSH: Informasi SSH (seperti hostname, username, dan password) biasanya disediakan oleh hosting provider Anda.
- Sambungkan ke Server: Buka client SSH Anda dan masukkan informasi SSH untuk menyambungkan ke server.
-
Download Composer: Setelah berhasil login ke server melalui SSH, jalankan perintah berikut untuk download Composer:
php -r "copy('https://getcomposer.org/installer', 'composer-setup.php');"
Perintah ini akan download file instalasi Composer ke direktori aktif Anda.
-
Jalankan Installer Composer: Jalankan perintah berikut untuk menjalankan installer Composer:
php composer-setup.php
Installer akan memvalidasi file instalasi dan meminta Anda untuk mengkonfirmasi instalasi.
-
Install Composer Secara Global: Untuk bisa menggunakan Composer dari mana saja di terminal, Anda perlu menginstalnya secara global. Jalankan perintah berikut:
php -r "unlink('composer-setup.php');" mv composer.phar /usr/local/bin/composer chmod +x /usr/local/bin/composer
Catatan Penting: Jika direktori
/usr/local/bin
tidak ada atau Anda tidak memiliki izin untuk menulis ke direktori tersebut, Anda bisa menginstal Composer di direktori lain yang Anda miliki izin menulisnya. Misalnya, di direktori~/bin
. Sesuaikan perintah di atas sesuai dengan direktori yang Anda pilih. Anda mungkin juga perlu menambahkan direktori tersebut ke variabelPATH
Anda. -
Verifikasi Instalasi Composer: Setelah instalasi selesai, verifikasi bahwa Composer sudah terinstal dengan benar dengan menjalankan perintah berikut:
composer --version
Jika Composer sudah terinstal dengan benar, perintah ini akan menampilkan versi Composer yang terinstal.
Dengan Composer yang sudah terinstal, Anda siap untuk langkah selanjutnya dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah: membuat project Laravel.
5. Membuat Project Laravel di cPanel: Memulai dengan Kerangka yang Kokoh
Setelah Composer terinstal, Anda dapat mulai membuat project Laravel. Ada dua cara utama untuk melakukan ini di cPanel: melalui SSH (cara yang paling umum dan direkomendasikan) atau melalui file manager cPanel (cara yang lebih mudah, tetapi mungkin memiliki keterbatasan). Mari kita bahas keduanya:
A. Membuat Project Laravel Melalui SSH (Direkomendasikan):
-
Akses SSH: Seperti sebelumnya, Anda perlu mengakses server hosting Anda melalui SSH.
-
Navigasi ke Direktori yang Diinginkan: Pindah ke direktori tempat Anda ingin menyimpan project Laravel Anda. Biasanya, ini adalah direktori
public_html
atau direktori subdomain Anda. Gunakan perintahcd
untuk berpindah direktori. Misalnya:cd public_html
-
Buat Project Laravel dengan Composer: Jalankan perintah berikut untuk membuat project Laravel baru:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama_project
Ganti
nama_project
dengan nama project yang Anda inginkan (misalnya,blog
). Composer akan download dan menginstal semua dependency yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Laravel. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan koneksi internet Anda. -
Pindahkan Isi Direktori
public
ke Direktoripublic_html
(Penting!): Secara default, Laravel menyimpan file yang bisa diakses publik (seperti fileindex.php
) di direktoripublic
di dalam direktori project Anda. Agar aplikasi Anda bisa diakses melalui browser, Anda perlu memindahkan isi direktoripublic
ke direktoripublic_html
(atau direktori subdomain Anda). Jangan pindahkan direktoripublic
itu sendiri, hanya isinya saja! Gunakan perintah berikut:mv public/* public_html/
Perhatian: Ini akan memindahkan semua file di dalam direktori
public
kepublic_html
. Pastikan direktoripublic_html
kosong sebelum menjalankan perintah ini, atau Anda mungkin menimpa file yang sudah ada. -
Ubah Direktori
document root
(Jika diperlukan): Jika Anda menggunakan subdomain, Anda mungkin perlu mengubah direktoridocument root
untuk subdomain tersebut ke direktoripublic_html
. Anda bisa melakukan ini melalui cPanel di bagian “Domains” -> “Subdomains”.
B. Membuat Project Laravel Melalui File Manager cPanel (Alternatif):
- Login ke cPanel: Masuk ke akun cPanel Anda.
- Buka File Manager: Di dashboard cPanel, cari dan buka “File Manager”.
- Navigasi ke Direktori yang Diinginkan: Pindah ke direktori tempat Anda ingin menyimpan project Laravel Anda (biasanya
public_html
atau direktori subdomain Anda). - Upload File Laravel: Anda perlu upload file Laravel ke direktori ini. Ada dua cara:
- Upload File ZIP: Download file ZIP Laravel dari situs web Laravel (atau dari repository Git Anda). Kemudian, upload file ZIP ini ke file manager. Setelah upload selesai, extract file ZIP ini ke direktori yang diinginkan.
- Clone dari Git (Jika Tersedia): Jika hosting provider Anda mendukung Git, Anda bisa clone project Laravel Anda dari repository Git Anda.
- Jalankan Composer Install: Ini adalah bagian yang sulit. Anda perlu menjalankan perintah
composer install
untuk menginstal semua dependency. Anda mungkin perlu menggunakan fitur “Terminal” di cPanel (jika tersedia) atau menghubungi hosting provider Anda untuk membantu menjalankan perintah ini. - Pindahkan Isi Direktori
public
ke Direktoripublic_html
(Penting!): Seperti sebelumnya, Anda perlu memindahkan isi direktoripublic
ke direktoripublic_html
. Gunakan fitur copy dan paste di file manager untuk melakukan ini. - Ubah Direktori
document root
(Jika diperlukan): Jika Anda menggunakan subdomain, Anda mungkin perlu mengubah direktoridocument root
untuk subdomain tersebut ke direktoripublic_html
.
Membuat project Laravel adalah langkah penting dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah. Pastikan Anda mengikuti langkah-langkah dengan seksama.
6. Konfigurasi Aplikasi Laravel: Menghubungkan ke Database dan Mengatur Lingkungan
Setelah project Laravel dibuat, Anda perlu mengkonfigurasi aplikasi agar bisa terhubung ke database dan berjalan dengan benar. Ini adalah langkah-langkah penting:
-
Salin File
.env.example
menjadi.env
: File.env
berisi konfigurasi lingkungan untuk aplikasi Anda, seperti informasi koneksi database, debug mode, dan app key. Secara default, Laravel menyediakan file.env.example
. Anda perlu menyalin file ini menjadi.env
.- Melalui SSH: Gunakan perintah
cp .env.example .env
di terminal. - Melalui File Manager: Gunakan fitur copy dan paste di file manager untuk menyalin file
.env.example
menjadi.env
.
- Melalui SSH: Gunakan perintah
-
Edit File
.env
: Buka file.env
dan edit beberapa pengaturan penting:APP_NAME
: Beri nama aplikasi Anda.APP_DEBUG
: Atur ketrue
untuk debug mode (hanya untuk development). Atur kefalse
untuk production.APP_URL
: Atur ke URL aplikasi Anda (misalnya,http://example.com
).DB_CONNECTION
: Atur kemysql
ataumariadb
(tergantung pada sistem database yang Anda gunakan).DB_HOST
: Atur ke hostname database Anda (biasanyalocalhost
).DB_PORT
: Atur ke port database Anda (biasanya3306
).DB_DATABASE
: Atur ke nama database yang Anda buat sebelumnya.DB_USERNAME
: Atur ke username database yang Anda buat sebelumnya.DB_PASSWORD
: Atur ke password database yang Anda buat sebelumnya.
-
Generate App Key: Jalankan perintah berikut untuk menghasilkan app key:
php artisan key:generate
Perintah ini akan menghasilkan app key yang unik dan menyimpannya di file
.env
. App key digunakan untuk mengenkripsi data sensitif. -
Atur Izin Direktori
storage
: Laravel menggunakan direktoristorage
untuk menyimpan file, seperti cache dan session. Anda perlu memberikan izin menulis ke direktori ini. Jalankan perintah berikut:chmod -R 775 storage
Perhatian: Memberikan izin
775
ke direktoristorage
mungkin memiliki implikasi keamanan. Pastikan Anda memahami risiko dan manfaatnya sebelum melakukannya. Alternatifnya, Anda bisa memberikan izin yang lebih ketat, tetapi pastikan web server memiliki izin untuk menulis ke direktori tersebut.
Dengan konfigurasi yang benar, aplikasi Laravel Anda seharusnya sudah bisa terhubung ke database dan berjalan dengan baik. Ini adalah langkah krusial dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah.
7. Setting Public Directory Laravel dan Memastikan Web Server Mengarah ke sana
Ini adalah bagian yang seringkali terlupakan namun sangat penting dalam cara install Laravel di cPanel dengan mudah. Karena Laravel menggunakan struktur direktori di mana file yang bisa diakses publik (seperti index.php
) berada di dalam direktori public
, Anda perlu memastikan bahwa web server Anda (biasanya Apache atau Nginx) mengarah ke direktori tersebut. Jika tidak, Anda akan mendapatkan kesalahan atau melihat daftar file dan direktori di browser Anda.
A. Mengubah Document Root Melalui cPanel (Jika Menggunakan Subdomain):
Jika Anda menginstal Laravel di subdomain, Anda bisa mengubah document root subdomain tersebut melalui cPanel.
- Login ke cPanel: Masuk ke akun cPanel Anda.
- Cari “Domains” atau “Subdomains”: Di dashboard cPanel, cari bagian “Domains” atau “Subdomains”.
- Pilih Subdomain: Pilih subdomain tempat Anda menginstal Laravel.
- Ubah Document Root: Anda akan melihat opsi untuk mengubah document root. Ubah document root ke direktori
public_html
(atau direktori tempat Anda memindahkan isi direktoripublic
Laravel). - Simpan Perubahan: Simpan perubahan Anda.
B. Mengubah .htaccess (Jika Menggunakan Domain Utama dan Apache):
Jika Anda menginstal Laravel di domain utama dan menggunakan Apache sebagai web server, Anda bisa menggunakan file .htaccess
untuk mengarahkan web server ke direktori public
.
-
Buat atau Edit File
.htaccess
: Buat file.htaccess
di direktoripublic_html
(atau direktori tempat Anda menyimpan project Laravel Anda) jika belum ada. Jika sudah ada, edit file tersebut. -
Tambahkan Kode Berikut: Tambahkan kode berikut ke file
.htaccess
:<IfModule mod_rewrite.c> <IfModule mod_negotiation.c> Options -MultiViews -Indexes </IfModule> RewriteEngine On # Redirect Trailing Slashes If Not A Valid Directory RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule ^(.*)/$ /$1 [L,R=301] # Handle Front Controller... RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteRule ^ index.php [L] # Handle Authorization Header RewriteCond %{HTTP:Authorization} . RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}] </IfModule>
Kode ini akan mengarahkan semua permintaan ke file
index.php
di direktoripublic
, yang merupakan front controller Laravel.
C. Konfigurasi Virtual Host (Jika Memiliki Akses ke Konfigurasi Apache/Nginx):
Jika Anda memiliki akses ke konfigurasi Apache atau Nginx, Anda bisa mengkonfigurasi virtual host untuk mengarahkan web server ke direktori public
. Konfigurasi ini lebih kompleks daripada menggunakan .htaccess
, tetapi lebih efisien dan aman. Hubungi hosting provider Anda untuk mendapatkan bantuan dalam mengkonfigurasi virtual host.
Dengan web server yang mengarah ke direktori public
Laravel, aplikasi Anda seharusnya sudah bisa diakses melalui browser.
8. Debugging dan Troubleshooting Instalasi Laravel: Mengatasi Masalah Umum
Meskipun Anda mengikuti semua langkah di atas dengan seksama, Anda mungkin masih menemui masalah saat menginstal Laravel. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:
500 Internal Server Error
: Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi di file.htaccess
atau file.env
, atau karena web server tidak memiliki izin yang cukup untuk mengakses file dan direktori Laravel. Periksa file.htaccess
dan.env
Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan. Periksa juga izin file dan direktori Laravel.Class '...' not found
: Kesalahan ini biasanya disebabkan karena Composer belum menginstal semua dependency yang dibutuhkan. Jalankan perintahcomposer install
untuk menginstal semua dependency. Jika Anda masih mendapatkan kesalahan ini, coba jalankan perintahcomposer dump-autoload
untuk memperbarui autoloader Composer.Database connection failed
: Kesalahan ini disebabkan karena aplikasi Laravel tidak bisa terhubung ke database. Periksa informasi koneksi database di file.env
Anda untuk memastikan sudah benar. Pastikan juga user database memiliki hak akses yang cukup ke database.No application encryption key has been specified
: Kesalahan ini disebabkan karena app key belum di-generate. Jalankan perintahphp artisan key:generate
untuk menghasilkan app key.- Halaman Kosong (Blank Page): Halaman kosong bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti kesalahan PHP, kesalahan konfigurasi, atau dependency yang hilang. Aktifkan debug mode di file
.env
(APP_DEBUG=true
) untuk melihat pesan kesalahan yang lebih detail. Periksa juga log error web server Anda untuk melihat apakah ada kesalahan yang tercatat.
Jika Anda menemui masalah yang tidak tercantum di atas, coba cari solusi di internet (misalnya, di Stack Overflow atau forum Laravel). Anda juga bisa menghubungi hosting provider Anda untuk mendapatkan bantuan.
9. Mengoptimalkan Aplikasi Laravel Anda: Meningkatkan Performa dan Keamanan
Setelah berhasil menginstal dan menjalankan aplikasi Laravel Anda, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan performa dan keamanannya. Berikut adalah beberapa tips:
- Aktifkan Cache: Laravel menyediakan berbagai fitur cache yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan performa aplikasi Anda. Gunakan cache untuk menyimpan data yang sering diakses, seperti hasil query database dan template Blade.
- Gunakan CDN: CDN (Content Delivery Network) bisa membantu mempercepat pengiriman file statis, seperti gambar, stylesheet, dan javascript. Gunakan CDN untuk menyimpan file statis Anda dan mengirimkannya kepada user dari server terdekat.
- Kompresi Gzip: Aktifkan kompresi Gzip untuk mengurangi ukuran file yang dikirimkan ke browser.
- Minifikasi CSS dan JavaScript: Minifikasi CSS dan JavaScript untuk mengurangi ukuran file dan meningkatkan kecepatan loading halaman.
- Gunakan HTTPS: Gunakan HTTPS untuk mengenkripsi komunikasi antara browser dan server. HTTPS melindungi data sensitif, seperti password dan informasi kartu kredit.
- Update Laravel Secara Teratur: Update Laravel secara teratur untuk mendapatkan fitur-fitur keamanan terbaru dan perbaikan bug.
10. Langkah Selanjutnya: Belajar Laravel Lebih Lanjut dan Membangun Aplikasi Impian Anda
Selamat! Anda telah berhasil install Laravel di cPanel dengan mudah dan menjalankan aplikasi Laravel pertama Anda. Sekarang adalah waktunya untuk belajar Laravel lebih lanjut dan membangun aplikasi impian Anda. Berikut adalah beberapa sumber belajar yang bisa Anda gunakan:
- Dokumentasi Laravel: Dokumentasi Laravel adalah sumber informasi terlengkap tentang Laravel. Pelajari dokumentasi untuk memahami fitur-fitur Laravel dan cara menggunakannya.
- Laravel Bootcamp: Laravel Bootcamp adalah tutorial interaktif yang memandu Anda langkah demi langkah dalam membangun aplikasi Laravel.
- Laracasts: Laracasts adalah situs web yang menyediakan video tutorial tentang Laravel dan teknologi web lainnya.
- Stack Overflow: Stack Overflow adalah situs web tempat Anda bisa bertanya dan menjawab pertanyaan tentang pemrograman.
- Forum Laravel: Forum Laravel adalah tempat Anda bisa berdiskusi dengan developer Laravel lainnya.
Dengan belajar dan berlatih, Anda akan segera menjadi developer Laravel yang handal dan bisa membangun aplikasi web yang luar biasa. Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Selamat berkarya!
Kesimpulan: Laravel di Tangan Anda, Saatnya Berkarya!
Cara install Laravel di cPanel dengan mudah mungkin terasa sedikit rumit pada awalnya, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda akan bisa melakukannya dengan sukses. Laravel adalah framework yang kuat dan fleksibel yang bisa Anda gunakan untuk membangun aplikasi web modern dan inovatif. Jangan ragu untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan Anda. Dengan Laravel di tangan Anda, langit adalah batasnya!